Artis Adopsi Spirit Doll atau Boneka Arwah, Ini Kata Pakar Budaya
Belakangan ini, spirit doll atau
boneka arwah menjadi viral karena diadopsi oleh beberapa artis. Fenomena artis
mengadopsi boneka arwah ini semakin viral di media sosial. Beberapa artis tanah
air dikabarkan mengadopsi spirit doll atau boneka arwah layaknya anak mereka
sendiri yaitu seperti Ivan Gunawan, Celine Evangelista, Ruben Onsu, Soimah, dan
Furi Harun.
Ivan Gunawan yang mengasuh dua boneka
laki-laki dengan tegas mengatakan bahwa ia merawat atau memperlakukan keduanya
bukan seperti boneka, melainkan bayi. Spirit doll atau boneka arwah ini diasuh
atau diadopsi karena dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan bagi
pemiliknya.
Bahkan, bagi Furi Harun mengadopsi
boneka arwah merupakan niat mulia yang dilakukannya dalam memasukkan arwah ke
dalam boneka-bonekanya tersebut. Lewat boneka-boneka tersebut, Furi ingin
membimbing, merawat dan mendoakan arwah anak-anak yang tidak tenang.
Terkait boneka arwah atau spirit doll
yang ramai diadopsi ini, Peneliti Sastra dan Budayawan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia (FIB UI) Dr Sunu Wasono pun angkat bicara. Menurut Sunu,
sebenarnya istilah boneka arwah itu tidak berarti benar-benar ada arwah di
dalamnya. "Itu kan benda atau buatan manusia," Namun, diakui Sunu,
dari kepercayaan sebagian orang memang benda atau materi tersebut bisa diisi
sesuatu, misalnya roh atau energi yang dari segi kepercayaan bisa berupa jin
atau lelembut tertentu.
Tidak hanya boneka, bagi mereka yang
memiliki kepercayaan ini sebenarnya benda apa pun seperti keris, batu, tongkat,
ikat pinggang atau sabuk, dan lain sebagainya bisa diisi kekuatan yang tak
tampak oleh pandangan mata. Akan tetapi, menurut Sunu pribadi, fenomena artis
yang mengadopsi spirit doll marak atau boneka arwah dan viral tersebut murni
untuk kepentingan bisnis saja.
"Isu boneka arwah tampaknya
digaungkan untuk kepentingan bisnis saja," ujarnya. Lebih lanjut, kata
dia, isu boneka arwah atau spirit doll ini semakin ramai karena memang
masyarakat saat ini sedang gandrung pada media sosial sehingga banyak
diantaranya yang mudah terpengaruhi oleh kabar-kabar yang beredar di media
sosial ini. "Akibatnya, boneka arwah jadi laris manis," ujarnya.
"Dibangunlah narasi boneka arwah sedemikian rupa sehingga orang tertarik
untuk membeli," tambahnya. Spirit doll efek pengaruh budaya Pemerhati
budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta,
Drs Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si mengatakan, fenomena boneka arwah di
Indonesia bukanlah sesuatu yang baru.
Pasalnya, masyarakat sejak lama
memang sudah mempercayai boneka arwah. Dalam mitologi Jawa ada prilaku
supranatural menggunakan media visual, seperti boneka, untuk berdialog dengan
entitas arwah.
Menurut Tundjung, keberadaan spirit
doll dalam mitologi Jawa erat kaitannya dengan perkembangan animisme dan
dinamisme. Dalam berbagai khasanah dan
pustaka sejarah disebutkan sejak zaman Mesolitikum sudah muncul kepercayaan
terhadap kekuatan roh Kemudian, hadirnya paham Hindu-Budha semakin memperkaya
kepercayaan terhadap roh yang sebelumnya sudah ada. Hal ini, menurut Tundjung,
mendorong manusia untuk hidup dan membangun harmonisasi dengan entitas roh.
Hasil harmonisasi itulah yang
kemudian melahirkan perilaku menghadirkan roh dalam visualisasi diri orang dan
boneka atau benda bertuah. "Dalam tradisi seni pertunjukkan menghadirkan
roh dalam penampilannya banyak dijumpai di Jawa seperti Jathilan, Sintren, Jaran
Kepang dan sebagainya," ujar Tundjung, Dia menyampaikan, kisah dalam dunia
pewayangan juga memperkuat kepercayaan penjelmaan roh pada alam kehidupan
duniawi.
0 Response to "Artis Adopsi Spirit Doll atau Boneka Arwah, Ini Kata Pakar Budaya"
Post a Comment