Viral Nakes Seperti Menyuntikkan Vaksin Kosong

 




Di dalam Sebuah video yang viral memperlihatkan tenaga kesehatan (nakes) diduga menyuntikkan suntikan kosong dalam agenda vaksinasi. Video tersebut membuat warga bereaksi. Terlihat dalam video itu, seorang nakes perempuan mengeluarkan suntikan dari plastik pembungkus. Tidak terlihat dia mengisi suntikan dengan vaksin. Sekilas, suntikan juga tampak tidak berisi cairan. Nakes tersebut kemudian menyuntikkan ke lengan anak SD.



 

Diduga, peristiwa terjadi di daerah Medan, Sumatera Utara. Wali Kota Medan Bobby Nasution pun sempat berkomentar melalui akun Instagramnya. "Lokasi tepatnya di mana," tulis Bobby dalam kolom komentar salah satu akun Instagram yang mengunggah video itu. Kepolisian pun turun tangan menyelidiki video viral tersebut. Menurut polisi peristiwa terjadi di sebuah SD di Kecamatan Medan Labuhan pada Senin (17/1/2022). "Setelah kita selidiki, peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Medan Labuhan, pada saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun," kata Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat.

 

Mengaku sudah mengisi suntikan Atas kasus ini, polisi sedikitnya telah memanggil lima orang untuk dimintai keterangan. Mereka antara lain nakes yang bersangkutan dan orangtua murid. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan saat itu ada lebih dari 500 anak 6-11 tahun yang disuntik. "Keterangan petugasnya dia (sudah) mengisi cairan vaksinnya. Nanti kan didalami oleh ahli lainnya terkait dosisnya. Siang ini kita panggil pihak IDI (Ikatan Dokter Indonesia). (Jika ada kesalahan) tentu ada sanksinya," katanya. Menurut orangtua siswa, bocah tersebut tidak mengalami gejala, dua hari setelah disuntik vaksin.

 

Dinkes minta nakes aktif berkomunikasi Dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (20/1/2022) malam, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr. Aris Yudhariansyah mengaku baru mengetahui video itu dan belum bertemu nakes terkait. Dia mengingatkan bahwa nakes harus aktif berkomunikasi dengan penerima vaksin saat sebelum menyuntik. Dia pun memastikan akan melakukan investigasi terhadap jajarannya. "Tapi memang di video itu sudah komunikasi ya. Mungkin karena ini ramai kali ya. Saya cari tahu dulu ya. Karena belum pasti juga itu di mana apakah di sini atau di luar Sumatera. Kita kalau provinsi sifatnya kalau terima laporan akan lakukan investigasi," katanya.

 

Minta maaf Dokter yang bersangkutan, dr TGA akhirnya meminta maaf secara terbuka dalam jumpa pers di Mapolres Pelabuhan Belawan, Jumat (21/1/2022). Dia mengaku khilaf dan meminta maaf kepada seluruh pihak. "Kepada pihak Polri, masyarakat, IDI Sumut dan IDI Medan saya mohon maaf atas kesilapan yang saya perbuat ini," katanya.

 

Sementara itu, Ketua IDI Kota Medan, dr Wijaya Juwana meminta agar kejadian ini menjadi pembelajaran namun jangan sampai melupakan bahwa nakes tidak berniat buruk. Apalagi kekhilafan dr TGA itu tidak sampai berdampak buruk pada kesehatan siswa tersebut. "Untuk menutupi kekurangan itu dalam rangka niatan baik dan saya sempat sampaikan juga melalui candaan, juga yang bilang kita bersyukur bahwa seandainya pun itu vaksinasi yang kosong tak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh si anak tersebut artinya walaupun kesilapan ini terjadi tidaklah berakibat fatal," katanya.

 

Gubernur Edi akan hukum jika terbukti salah

 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada Jumat (21/1/2022) mengaku belum mengetahui secara detail kasus itu. Namun dia meminta nakes dihukum jika bersalah. "Hukum, tidak boleh itu. Kalau sudah salah, sudah pasti kami hukum, mencederai orang itu," kata di rumah dinasnya, Jumat (21/1/2022). Baik kepolisian, dinas kesehatan, maupun IDI masih mendalami kasus tersebut.

 


Bisa dikenakan hukuman etik hingga pidana Kapolda Sumur Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, dua tenaga kesehatan yang diduga memberikan vaksin kosong itu bisa dikenakan hukuman etik hingga pidana. "Tadi sudah bicara dengan IDI, bahwa selain kode etik profesi, pertanggungjawaban seorang dokter juga dimungkinkan untuk penerapan perkara pidana. Perkara pidananya sedang proses di Polres Pelabuhan Belawan," kata Panca. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokter TGA, diduga saat penyuntikan tersebut, dia memang tidak memasukkan cairan vaksin. "Dibuktikan dari ukuran kepalanya. Dan yang jelas dokter yang bersangkutan dan perawatnya yang menyiapkan dan mengisi vaksin ke jarum suntik itu, sekarang sedang dalam proses pendalaman di Polres Pelabuhan Belawan, di-back up Ditreskrimum Polda Sumut," ungkap dia.

 

 Sumber : kompas.com

 

0 Response to "Viral Nakes Seperti Menyuntikkan Vaksin Kosong "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel